Label

Rabu, 09 Januari 2013

Interaksi Simbolik



Intreaksionisme simbolik merupakan teori yang menjelaskan proses dimana diri sendiri dikembangkan. Interaksionisme simbolik adalah sebuah pergerakan dalam sosiologi yang berfokus pada cara-cara manusia membentuk makna dan susunan dalam masyarakat melalui percakapan. Barbara Ballis Lal meringkaskan dasar-dasar pemikiran gerakan ini.
·         Manusia membuat keputusan dan bertindak sesuai dengan pemahaman subjektif mereka terhadap situasi ketika mereka menemukan diri mereka.
·         Kehidupan sosial terdiri dari proses-proses interaksi daripada susunan, sehingga terus berubah.
·         Manusia memahami pengalaman mereka melalui makna-makna yang ditemukan dalam simbol-simbol dari kelompok utama mereka dan bahasa merupakan bagian penting dari kehidupan sosial.
·         Dunia terbentuk dari objek-objek sosial yang memiliki nama dan makna yang ditentukan secara sosial.
·         Tindakan manusia didasarkan pada penafsiran mereka, dimana objek dan tindakan yang berhubungan dalam situasi yang dipertimbangkan dan diartikan.
·         Diri seseorang merupakan sebuah objek yang signifikan dan layaknya semua objek sosial, dikenalkan melalui interaksi sosial dengan orang lain.

Tiga konsep utama menurut George Herber Mead adalah Mind, Self, and Society atau pikiran, diri sendiri, dan masyarakat seperti yang telah dikemukakan sebelumnya pada bab pendahuluan. Kategori-kategori ini merupakan aspek-aspek yang berbeda dari proses-proses umum yang sama yang disebut tindak sosial, yang merupakan sebuah kesatuan tingkah laku yang tidak dapat dianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu.  Sebuah tindakan bisa berupa tindakan yang singkat dan sederhana seperti menalikan tali sepatu atau bisa saja tindakan berupa sebuah rangkaian yang panjang seperti rencana kehidupan di masa depan. Tindakan itu saling berhubungan dan dibangun seumur hidup selama kita berinteraksi dalam kehidupan sosial kita dengan apapun baik yang secara langsung dengan manusia lebih dari satu maupun dengan lingkup kecil seperti bertatap muka (antara dua orang).

Dalam bentuknya yang paling mendasar, sebuah tindak sosial melibatkan sebuah hubungan dari tiga bagian yakni, gerak tubuh awal dari salah satu individu, respon orang lain terhadap gerak tubuh tersebut, dan sebuah hasil. Hasilnya adalah arti tindakan tersebut bagi pelaku komunikasi. Makna tidak semata-mata terletak dalam setiap hal, tetapi dalam hubungan ketiga hal tersebut.
Dalam sebuah perampokan misalnya, perampok menunjukkan pada korbannya apa yang ia maksudkan. Korban merespon dengan memberinya uang atau barang, sehingga terjadi sebuah hasil (hasil perampokan).
Berikut merupakan penjelasan dan keterkaitan tiga konsep utama dalam teori George Herber Mead.

1.      Hakikat Masyarakat (Society)
Masyarakat (society) atau kehidupan kelompok, terdiri atas perilaku-perilaku kooperatif anggota-anggotanya. Kerja sama manusia mengharuskan kita untuk memahami maksud orang lain yang juga mengharuskan kita untuk mengetahui apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Jadi kerja sama terdiri dari membaca tindakan dan maksud orang lain serta menanggapinya dengan cara yang tepat.
Makna merupakan sebuah hasil komunikasi yang penting. Pemaknaan kita merupakan hasil interaksi dengan orang lain. Sebagai contoh, walaupun kita mungkin belum pernah mendengar tentang istilah telepon toilet, namun para narapidana mengetahui istilah tersebut dengan baik bahwa mereka dapat berkomunikasi melalui pipa-pipa yang ada dalam penjara. Kita menggunakan makna untuk menafsirkan kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Atau yang lebih jelasnya, kita tidak dapat berkomunikasi tanpa berbagi makna dari simbol-simbol yang kita gunakan.
Herber menyebut gerak tubuh sebagai simbol signifikan. Gerak tubuh mengacu pada setiap tindakan yang dapat memiliki makna. Biasanya gerak tubuh bersifat verbal atau berhubungan dengan bahasa. Tetapi bisa juga berupa gerak tubuh non verbal. Ketika ada makna yang dibagi, maka gerak tubuh menjadi nilai dari simbol-simbol yang signifikan.
Oleh karena itu, masyarakat terdiri atas sebuah jaringan interaksi sosial dimana anggota-anggotanya menempatkan makna bagi tindakan mereka dan tindakan orang lain dengan menggunakan simbol-simbol.

2.      Hakikat Diri
Kegiatan saling mempengaruhi antara merespon pada orang lain dan diri sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas adalah sebuah konsep yang ada dalam teori Herber Mead yang kemudian memberikan peralihan pada konsep keduanya, yakni Diri.
Kita memiliki diri karena kita dapat merespon kepada diri kita sebagai sebuah objek. Kadang kita bereaksi pada diri kita sendiri dengan cara marah atau merasa jijik pada diri kita sendiri. Cara utama kita melihat pada diri kita seperti orang lain melihat diri kita adalah melalui pengambilan peran atau menggunakan sudut pandang orang lain dan inilah yang menyebabkan kita memiliki konsep diri.
Diri memiliki dua segi, masing-masing menjalankan fungsi yang penting, yakni I dan Me. I adalah bagian diri kita yang menurutkan kata hati, tidak teratur, tidak terarah, dan tidak dapat ditebak. I bersifat spontan yang menjadi tenaga pendorong untuk menciptakan sesuatu yang baru, tidak dapat diprediksi, dan tidak terorganisir. I berada pada kreatifitas otak kanan. Me adalah refleksi umum orang lain yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan tetap, yang dibagi dengan orang lain. Setiap tindakan dimulai dengan sebuah dorongan dari I dan selanjutnya dikendalikan oleh Me. I adalah tenaga penggerak dalam tindakan, sedangkan Me memberikan arah dan petunjuk. Herber menggunakan konsep Me untuk menjelaskan perilaku yang dapat diterima secara sosial serta adaptif dan konsep I untuk menjelaskan gerak hati yang kreatif dan tidak dapat ditebak.

3.      Hakikat Pikiran
Kemampuan kita untuk menggunakan simbol-simbol yang signifikan untuk merespon pada diri kita sendiri menjadikan berfikir adalah sesuatu yang mungkin dilakukan. Berfikir adalah konsep ketiga Herber, yang ia sebut pikiran. Pikiran bukanlah sebuah benda, tetapi merupakan sebuah proses. Hal ini tidak lebih adalah berinteraksi dengan diri kita sendiri. Berfikir melibatkan keraguan ketika kita menafsirkan situasi. Kita berfikir melalui situasi dan merencanakan tindakan selanjutnya. Kita membayangkan beragam hasil dan memilih serta menguji alternatif-alternatif yang mungkin ada.
Manusia menggunakan simbol-simbol yang berbeda dalam menamai objek. Hal ini didasarkan pada bagaimana setiap manusia memaknai setiap simbol yang ada terlihat dalam kehidupan mereka. Setiap simbol memiliki makna yang berbeda tergantung apa, bagaimana, dimana, kapan, dan mengapa simbol itu ada.
Bagi Blimer, salah satu murid Herber dalam pengembangan karyanya, objek terbagi ke dalam tiga jenis, yakni fisik (benda-benda), sosial (manusia), dan abstrak (gagasan-gagasan). Manusia mendefinisikan objek secara berbeda, bergantung pada bagaimana mereka bertindak terhadap objek tersebut. Seorang polisi dapat berarti sesuatu bagi penduduk minoritas pada suatu kota dan dapat memiliki arti lain bagi penduduk area pemukiman mewah. Interaksi yang berbeda antara penduduk dari masyarakat yang berbeda ini akan menciptakan makna-makna yang berbeda untuk label polisi.
Contoh penerapan Interaksi Simbolik:
1.      Menciptakan realitas. Maksudnya adalah bahwa kita terlibat dalam negosiasi dengan yang lain untuk menyatakan identitas kita dan gambaran situasi.
2.      Penelitian bermakna. Mead menyaranan penelitian dengan cara observasi pasrtisipasi. Menurutnya, untuk memahami kuda, maka kita mencium seperti kuda makan dari tempatnya, dan tidur di kandang, seperti itulah yang dikatakan observasi partisipan.
3.      Menyamakan dengan yang lain. Seperti cerita pendek yang isinya menceritakan seorang anak kecil yang memiliki kekuarangan dalam dirinya. Kemudian kekuarangannya tersebut dijadikan bahan ejekan bagi orang banyak. Respon yang negatif ini berangsur-angsur mengurangu kepercayaan dirinya dalam pergaulan sehari-hari dan akhirnya anak kecil ini menganggap dirinya tidak memiliki nilai dan tidak ada artinya.
4.      Penamaan. Kita sering mendengar seseorang memiliki julukan atau dijuluki oleh orang lain seperti bodoh, jelek, negro, hitam, dan lain-lain. Penamaan atau istilah yang seolah mengecap diri seseorang memang benar-benar menyakitkan hati.
5.      Nubuat dengan dipenuhi diri sendiri. Ketika kita melihat diri kita dalam cermin, maka ketika itu pula kita mengumpulkan setiap sudut pandang orang lain yang melihat siapa diri kita. Atau yang biasa kita sebut dengan mengkoreksi diri. Maka kita akan melihat atau setidaknya mengetahui bagaimana orang lain mengecap atau menyebut diri kita sesuai dengan karakter yang kita miliki.
6.      Manipulasi simbol. Seringkali simbol digunakan untuk menunjukkan identitas suatu organisasi atau perseorangan. Dalam penerapan ini, simbol digunakan dalam sebuah komunitas masyarakat. Seperti simbol partai yang menyuarakan pembangunan bagi rakyat miskin.

TeraCopy 2.27


tera_copy_2.2beta3_full.png
Pernah mengalami kasus seperti, ketika sedang meng-copy file atau memindahkan (move) dalam jumlah yang banyak dan berukuran besar tiba-tiba berhenti, pasti sangat merepotkan jika harus mengulangi proses yang sama dari awal, karena tidak sebentar waktu yang dibutuhkan untuk meng-copy atau memindahkan file yang ada.

Sekarang sobat tidak perlu khawatir lagi, kita tinggalkan saja system transfer copy data bawaan windows dan beralih ke TeraCopy yang memang di rancang khusus untuk proses menyalin (copy) dan memindahkan (move) file supaya lebih cepat secara maksimum dengan beberapa keunggulan fitur yang ada di dalamnya.

ff899681.Figure_2_TeraCopy(en-us,MSDN.10

FITUR TERACOPY 2.27 PRO VERSION

• Copy file faster
Menggunakan proses yang di sesuaikan secara dinamis, sehingga mempercepat transfer file antara ke dua buah hardisk.

• Pause and Resume Transfer
Teracopy pun ada fitur layaknya Internet Download Manager yang bisa di resume, sehingga proses copy yang tertunda bisa di lanjutkan hanya dengan satu klik saja.

• Error Recovery
Jika terjadi eror dala proses meng-copy data. Teracopy akan mencob beberapa kali sampa dimana memang jika sudah tidak bisa dilanjutkan, hanya akan melompati file yang eror tersebut sehingga tidak menghentikan proses dari keseluruhan data.

• Interactive file list
tidak usah khawatir dimana proses dari file yang eror sehingga gagal dalam proses meng-copy data. TeraCopy akan menujukan file mana saja yang gagal dalam proses terakhir sehingga sobat bisa memperbaikinya secara manual.

• Shell integration
Terintegrasi dan menggantikan secara otomatis system copy bawaan windows, sehingga proses transfer data berjalan seperti biasa


download.png

Kamis, 15 November 2012

Retorika (Aristoteles)


      
     Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, yang disebut Aristoteles sebagai alat persuasi yang tersedia  Aristoteles mengklasifikasikan retorika sebagai cabang dialektika. Dialektika adalah diskusi antara dua orang, retorika adalah satu orang kepada orang banyak. Dialektika berfungsi untuk mencari kebenaran, retorika berusaha menunjukkan  kebenaran yang telah terungkap.  Dialektika menjawab pertanyaan filosofis umum, retorika menjawab yang lebih spesifik, dan praktis. Dialektika berkaitan dengan kepastian, retorika berujung pada kemungkinan. Aristoteles melihat perbedaan yang terakhir sebagai bagian yang sangat penting, retorika adalah seni menemukan cara untuk membuat kebenaran yang tampaknya lebih mungkin untuk audiens yang tidak sepenuhnya yakin.
Bagi Aristoteles retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas, dan meyakinkan, dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan (defensive). Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa teori retorika adalah teori yang yang memberikan petunjuk untuk menyusun sebuah presentasi atau pidato persuasive yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia.
Aristoteles menyebut bahwa ada tiga cara untuk mempengaruhi manusia:

Pertama, pembicara harus memiliki etika (ethos) maksudnya ia dapat menunjukkan kepada khalayak bahwa ia memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status yang terhormat.
Kedua, pembicara harus menyentuh hati khalayak, perasaan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang mereka (pathos) yang kemudian oleh para ahli retorika modern disebut sebagai imbauan emosional atau emotional appeals.
Ketiga, pembicara meyakinkan pendengar/khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan sebagai bukti. Disini pendekatan yang dipakai adalah melalui otak dari khalayak (logos).

CANONS RETORIKA
Canons retorika merupakan tuntunan atau prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh pembicara agar pidato persuasive dapat menjadi efektif dan untuk mengukur kualitas pembicara. Canons retorika telah digunakan sebagai tuntunan selama lebih dari 2000 tahun. Canons retorika tersebut yaitu :
a. Penemuan (Invention). Didefinisikan sebagai konstruksi atau penyusunan dari suatu argument yang relevan dengan tujuan dari suatu pidato. Dengan kata lain untuk mendapatkan hasil yang efektif pembicara membuat gagasan utama dan kemudian dijelaskan dengan penalaran secara umum untuk menyampaikan isi pidato tersebut. Dalam hal ini perlu adanya integrasi cara berfikir dengan argumen dalam pidato. Oleh karena itu, dengan menggunakan logika dan bukti dalam pidato dapat membuat sebuah pidato menjadi lebih kuat dan persuasive. Hal yang membantu penemuan adalah topic. Topik (topic) adalah bantuan terhadap yang merujuk pada argument yang digunakan oleh pembicara. Para pembicara juga bergantung pada civic space atau metafora yang menyatakan bahwa pembicara memiliki “lokasi-lokasi” dimana terdapat kesempatan untuk membujuk orang lain.
b. Pengaturan (arrangement), berhubungan dengan kemampuan pembicara untuk mengorganisasikan pidatonya. Pidato secara umum harus mengikuti pendekatan yang terdiri atas tiga hal: pengantar (introduction), batang tubuh (body), dan kesimpulan (conclusion). Pengantar merupakan bagian dari strategi organisasi dalam suatu pidato yang cukup menarik perhatian khalayak, menunjukkan hubungan topic dengan khalayak, dan memberikan bahasan singkat mengenai tujuan pembicara. Batang tubuh merupakan bagian dari strategi organisasi dari pidato yang mencakup argument, contoh dan detail penting untuk menyampaikan suatu pemikiran. Kesimpulan atau epilog merupakan bagian dari strategi organisasi dalam pidato yang ditujukan untuk merangkum poin-poin penting yang telah disampaikan pembicara dan untuk menggugah emosi di dalam khalayak.
c. Gaya (style), merupakan canons retorika yang mencakup penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide-ide didalam sebuah pidato. Dalam penggunaan bahasa harus menghindari glos (kata-kata yang sudah kuno dalam pidato), akan tetapi lebih dianjurkan menggunakan metafora (majas yang membantu untuk membuat hal yang tidak jelas menjadi lebih mudah dipahami). Penggunaan gaya memastikan bahwa suatu pidato dapat diingat dan bahwa ide-ide dari pembicara diperjelas.
Menurut Cicero sistematika retorika mencakup dua tujuan pokok yang bersifat “susio” (anjuran) dan “dissuasion” (penolakan). Paduan dari dua sifat itu seringkali dijumpai dalam pidato-pidato peradilan di muka senat Romawi di Roma. Pada saat itu tujuan pidato di hadapan pengadilan adalah untuk menyadarkan public tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat. Perundang-undangan negara, dan keputusan-keputusan yang akan diambil. Hal ini, menurut Cicero hanya dapat dicapai dengan menggunakan teknik dissuasion, apabila terdapat kekeliruan atau pelanggaran dalam hubungannya dengan undang-undang, atau suasio jika akan mengajak masyarakat untuk mematuhi perundang-undangan dan keadilan.
Retorika gaya Cicero meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
ü  Investio
Investio berarti mencari bahan dan tema yang akan dibahas. Bahan yang telah diperoleh disertai bukti-bukti pada tahap ini dibahas secara singkat dengan menjurus kepada upaya-upaya:
1.      Mendidik
2.      Membangkitkan kepercayaan
3.      Menggerakkan perasaan
ü  Ordo Collocatio
Ordo Collocatio berarti penyusunan pidato. Disini sang orator dituntut kecakapan mengolah kata-kata mengenai aspek-aspek tertentu berdasarkan pilihan mana yang terpenting, penting, kurang penting, dan tidak penting. Dalam hubungan ini susunan pidato secara sistematis terbagi menjadi:
1.      Exordium (pendahuluan)
2.      Narration (pemaparan)
3.      Conformation (peneguhan)
4.      Reputation (pertimbangan)
5.      Peroratio (penutup)
d. Penyampaian (delivery), adalah canons retorika yang merujuk pada presentasi nonverbal dari ide-ide pembicara. Penyampaian biasanya mencakup beberapa perilaku seperti kontak mata, tanda vocal, ejaan, kejelasan pengucapan, dialek, gerak tubuh, dan penampilan fisik. Penyampaian yang efektif mendukung kata-kata pembicara dan membantu mengurangi ketegangan pembicara.
e. Ingatan (memory) adalah kanon retorika yang merujuk pada usaha-usaha pembicara untuk menyimpan informasi untuk sebuah pidato. Dengan ingatan, seseorang pembicara dapat mengetahui apa saja yang akan dikatakan dan kapan mengatakannya.

Rabu, 14 November 2012

Teori Kelompok Bungkam (Cheris Kramare)



Teori kelompok bungkam diprakarsai oleh professor Cheris Kramare. Yang berawal dari penelitinannya terhadap jumlah kuantitias dan kualitas antara kartun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam penelitiannya Cheris menemukan hanya 18 dari 60 kartun menggambarkan perempuan, dan sisanya adalah kartun menggambarkan laki-laki. Kartun perempuan tersebut digambarkan biasa saja/emosional, akan tetapi untuk kartun laki-laki digambarkan dengan kesedarhanaan. Cheris menyimpulkan bahwa cara tersebut merupakan salah satu upaya dominasai laki-laki teradap perempuan dalam masyarakat, khusunbya dalam berkomunikasi. Walaupun sebelumnya teori ini telah diasumsikan oleh Edwin Ardener dan Shirley Ardener, dimana kaum perempuan adalah sebagai kaum yang bungkam, akan tetapi bukan setiap kelompok bungkam itu selalu diam.
Kelompok yang bungkam (kaum perempuan) sering diam karena kosa kata yang mereka punyai hanyalah sedikit, setiap kata yang diucapakan merupakan cerminan dari pengalaman dari yang mengucapkannya. Sebab tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi tingkat penamaan, artinya orang yang mempunyai kemampuan menamai pasti memiliki kekuasaan yang besar.
Cheris menyatakan selama 500 tahun perempuan bungkam dalam bisnis Publikasi, baru tahun 1970-an perempuan memberikan pengaruh dalam media cetak. Padahal seharusnya mereka mampu mengaplikasikannya sejak lama, karena karya sastra mereka sudah ada sejak dulu, namun dianggapa tidak penting. Bagi kelompok bungkam, apa yang mereka katakan pertama kali harus bergeser dari pandangan mereka sendiri terhadap dunia dan kemudian diperbandingkan dengan pengalaman-pengalaman dari kelompok yang dominan. Karenanya, artikulasi bagi kelompok bungkam merupakan hal yang tidak langsung dan rusak.
Sejak lama kaum laki-lakilah yang menentukan system bahasa bahkan system nilai dalam masyarakat. Sehingga apabila kaum perempuan ingin menjadi bagian pentung dalam masyarakat, haruslah mampu mengekspresikan diri dengan bahasa yang dapat diterima oleh kaum laki-laki. Otomatis perempuan haruslah mempunyai keahlian dan berusaha keras serta percaya diri, kalau seandainya tidak memunyai akan dapat mengecilkan hati kaum perempuan tersebut.

Asumsi Dasar
1.    Wanita mempersepsikan dunia secara berbeda dibandingkan pria karena pengalaman pria dan wanita yang berbeda serta adanya kegiatan-kegiatan yang berakar pada pembagian pekerjaan.
2.    Karena dominasi politik mereka, sistem persepsi pria dominan, menghambat ekspresi bebas dari model alternatif wanita mengenai dunia.
3.    Agar dapat berpartisipasi di masyarakat, wanita harus mentransformasi model mereka sendiri sesuai dengan sistem ekspresi pria yang diterima.

Kelemahan teori dan kritik

Teori kelompok bungkam telah dikritik karena tidak memiliki kegunann karena teori ini terlibat dalam esensialisme, atau keyakinan bahwa semua pria pada esensinya adalah sama dan semua wanita pada esensinya adalah sama dan keduannya berbeda satu sama lain.
Tidak terlalu banyak kajian yang telah menggunakan teori kelompok bungkam sebagai kerangka, dan sedikit yang menggunakannya sering kali tidak menghasilkan dukungan empiris. Kritikus menyatakan bahwa teori ini harus dibuang karena asumsi-asumsinya yang kuno tidak divalidasi secara empiris.
Teori kelompok bungkam adalah teori yang provokatif dan menyebabkan kita berpikir dalam bias bahasa. Teori ini juga memberikan penerangan pada apa yang kita terima dan kita tolak dari pembicara. Selain itu, teori ini juga menjelaskan beberapa permasalahan yang dialami wanita dalam berbicara di berbagai latar. Terserah kepada kita untuk memutuskan apakah isu-isu ini membentuk bias yang sistematis terhadap kelompok bawahan dan mendukung kelompok dominan, sebagaimana dinyatakan teori kelompok bungkam


Kelebihan dan Kelemahan Pada Windows 8


Windows-8-Logo.png
Pada bulan oktober 2012 lalu memang windows 8 diliris namun tidak salah dalam artikel ini akan mengulas kelebihan dan kelemahan pada windows 8, kebanyakan user atau pengguna masih dominan memakai windows Xp dan Windows 7 dan belum banyak yang beralih ke windows baru ini, kemungkinan dikarenakan tidak suka dengan tampilan dan user interfacenya yang mungkin membingungkan, dan kemungkinan ada juga yang tidak tahu dan tidak mau coba.

windows8_610x369.jpg

Dalam ulasan kali ini saya akan mengulas lebih dalam mengenai kelebihan dan kelemahan dalam sistem operasi ini, dan inilah kelebihan dan kelemahannya :

Kelebihan Pada Windows 8

• Booting membutuhkan waktu yang singkat
Kelebihan yang menonjol dari Windows 8 adalah waktu booting yang sangat cepat. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 detik dan windows telah siap digunakan. Berbeda jauh dengan windows sebelumnya yang membutuhkan waktu lebih dari 10
detik

• Sangat mendukung layar sentuh (touch screen)
Windows 8 hadir dengan optimalisasi penuh untuk layar sentuh. Dengan interface yang metro semakin cocok jika digunakan untuk layar sentuh seperti Windows Phone.

• Tidak membutuhkan upgrade hardware komputer
Komputer yang dapat menjalankan Windows 7 berarti mampu pula menjalankan Windows 8, yang artinya user tidak perlu meng-upgrade komputer. Windows 8 mampu
berjalan dengan baik dengan hanya menggunakan RAM 1 GB dan prosesor intel atom.

• Telah mendukung Chip ARM
Microsoft terkesan sangat ingin memperluas jangkauan dari Windows 8 dan memperbanyak pengguna untuk menggunakan Windows 8. Terbukti Windows 8 telah
mendukung Chip ARM yang mana kebanyakan tablet menggunakan Chip ARM

• Tersedianya Appstore
Windows 8 Kini pengguna tidak usah kebingungan untuk mencari aplikasi karena Microsoft telah menyediakan Windows Store. Dengan menggunakan Windows 8 yang dapat mengakses
Windows Store, pengguna bisa mengunduh atau membeli aplikasi yang dapat mengoptimalkan Windows 8.

Kelemahan Pada Windows 8

• Adanya Ketidakharmonisan Metro UI dengan Aero UI
Pengguna akan merasa kebingungan ketika terus bergantian berpindah dari Aero UI ke Metro UI. Hal ini mengakibatkan terkesan sangat sulit untuk berpindah dari aplikasi Metro ke Aplikasi Desktop.

• Perpindahan antar screen menjadi sulit
Kebiasaan pengguna yang memakai windows 7 atau windows XP kjetika berpindah
aplikasi yang sedang aktif adalah menggunakan alt + tab. Hal ini tidak bisa lagi dilakukan di Windows 8 karena fitur ini telah di hapus dan digantikan dengan cara menggerakan
mouse ke arah kiri dan kemudian akan muncul pop up yang di dalamnya terdapat aplikasi yang sedang aktif. Masalahnya jika menggunakan banyak aplikasi yangd sedang aktif akan membuat repot pengguna.

• Tidak bisanya merubah tiles menjadi icon
Ketika ukuran tiles yang paling kecil masih saja terkesan terlalu besar akan membuat tampilan jika banyak aplikasi menjadi kacau karena ukurannya yang terlalu besar. Opsi
untuk mengubah tiles menjadi icons sudah tidak ada lagi di Windows 8

• Interface Metro yang kurang nyaman untuk desktop
Memang benar adanya Windows 8 akan sangat nyaman di gunakan jika menggunakan layar sentuh seperti tablet. Tetapi bagaimana dengan pengguna desktop ? Ternyata pengguna desktop seperti Notebook sangat tidak kompatibel dengan Windows 8. Microsoft seharusnya menambahkan fitur seperti kill-switch yang berfungsi untuk
mematikan Metro UI.

Senin, 12 November 2012

Revo Uninstaller 2.5.9

Revo_Uninstaller_v2.5.9_portable.jpg
Revo Uninstaller Pro merupakan sebuah tools favorit yang saya gunakan untuk menguninstall program sampai keakar- akarnya. Dengan kata lain Revo Uninstaller Pro ini menghapus program yang tidak dipakai atau tidak kita perlukan dengan total full bersih (baik folder,file dan registry yang tersisa) dan tidak memberatkan sistem saat akan dijalankan.

Revo_Uninstaller_Pro_2.5.9_Full_Version.

Fitur Revo Uninstaller 2.5.9

• monitoring file yang sedang diinstal untuk uninstall secara tuntas
• Uninstall secara paksa untuk menghapus program-program yg membandel
• pemindaian lanjutan untuk sisa-sisa program yg belum terhapus
• system back-up untuk keamanan program, jika terjadi kesalahan uninstall
• Cleaner Junk File program, menghapus file yang tidak diperlu
• Autorun Manager, kontrol dan optimalkan Windows startup
• Windows Tools, menyediakan kumpulan alat yg berguna untuk windows
• Browser Cleaner, menghapus jejak riwayat browes internet anda
• MS Office Cleaner, menhapus history Microsoft Office Windows
• Cleaner, menghapus file sampah dari Windows Anda
• Evidence Remover, menghapus data secara permanen
• Unrecoverable Delete, menghapus file dan folder secara permanen
download.png